Hipotesis

1. Pengertian

Secara etimologi, hipotesis berasal dari dua suku kata yaitu 'hypo” yang berarti lemah dan “thesis” yang berarti pernyataan. Hipotesis berarti sebuah pernyataan yang lemah, atau kesimpulan yang belum final, masih harus diuji atau dibuktikan kebenarannya. Menurut Kerlinger (2004:30) hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Donal Ary, et. al (1985:76) ada dua alasan yang mendasarinya, yaitu:
  1. Hipotesis yang baik menunjukan bahwa peneliti memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dalam kaitannya dengan permasalahan.
  2. Dengan hipotesis dapat memberikan arah dan petunjuk tentang pengambilan data dan proses interprestasinya.
Secara fungsional hipotesis penelitian sangat penting dan apabila dinyatakan dengan tepat dan teliti, maka jawaban sementara dapat dipergunakan sebagai petunjuk analisis. Dengan adanya hipotesis, akan mempermudah bagi peneliti dalam mencari pemecahan permasalahan atas dasar pernyataan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, hipotesis harus selalu ada. Sedangkan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif biasanya tidak terdapat hipotesis.
Sedangkan menurut West (1977:26) suatu hipotesis yang baik memiliki ciri-ciri:
  • Bisa diterima dengan akal sehat;
  • Konsisten dengan teori dan fakta yang telah diketahui;
  • Rumusannya dinyatakan sedemikian rupa sehingga dapat diuji dan ditemukan salah benarnya;
  • Dinyatakan dalam perumusan yang sederhana dan jelas
  • Harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.
2. Jenis-Jenis Hipotesis Berdasarkan Rumusannya

Berdasarkan rumusan dalam suatu penelitian, hipotesis dibedakan menjadi dua yaitu hipotesis nol (null hypotheses) dan hipotesis kerja (alternative hypotheses). Kedua jenis hipotesis ini diuraikan sebagai berikut.

a) Hipotesis Nol 

Hipotesis nol menyatakan tidak adanya hubungan atau perbedaan antara variabel dengan variabel lain atau tidak adanya pengaruh variabel terhadap variabel lain.
Hipotesis nol biasanya disingkat dengan H0
Contoh:
  • Tidak terdapat hubungan yang positif antara iklim belajar dengan prestasi belajar
  • Tidak terdapat pengaruh langsung konsep diri terhadap motivasi berprestasi
  • Tidak terdapat perbedaan achievement goals antara mahasiswa yang diajar menggunakan metode diskusi dengan metode ceramah.

b) Hipotesis Kerja atau Alternatif

Hipotesis kerja atau disebut juga sebagai hipotesis alternatif menyatakan adanya hubungan atau perbedaan antara variabel dengan variabel lain atau adanya pengaruh variabel terhadap variabel lain. Hipotesis alternatif biasanya disingkat dengan H0 atau H1.
Contoh :
  • Terdapat hubungan yang positif antara iklim belajar dengan prestasi belajar.
  •  Terdapat pengaruh langsung konsep diri terhadap motivasi berprestasi.
  •  Terdapat perbedaan achievement goals antara mahasiswa yang diajar menggunakan metode diskusi dengan metode ceramah.

    Lihat Juga:
    Bagaimana proses penjujian hipotesis dilakukan?

    Bagikan
    Bookmark and Share

    Tidak ada komentar: